Induk sepak bola tertinggi dunia atau Federasi Internasional Asosiasi Sepakbola (FIFA) mengatakan bahwa hukuman atau skor yang dijatuhkan untuk Indonesia bisa berlangsung hingga 4 tahun. sampai dengan masa jabatan Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) hasil kongres 18 April lalu berakhir. Hal ini diungkapkan langsung dalam pernyataan sikap delegasi bersama FIFA-Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dalam sebuah diskusi dengan beberapa pemangku kepentingan di kantor PSSI pada Selasa, 3 November 2015.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan salah satu anggota delegasi, James Johnson, Sekretaris Jendral PSSI Azwan Karim hadir disetiap pertemuan itu. Azwan kemudian menunjukan kertas berisi pernyataan sikap FIFA yang diberikan keada setiap pemangku kepentingan yang menjalani diskusi tadi. bahwa FIFA dan AFC tidak bisa membiarkan "Pengambilalihan Pemerintah" atas Asosiasi anggota FIFA". bunyi dari pernyataan sikap itu. "Skor akan tetap berlangsung sampai periode empat tahun dan Komite Eksekutif PSSI yang terpilih tidak lagi menjabat, jika pemerintah tetap mempertahankan sikapnya. maka secara signifikan akan berdampak pada Asian Games dimana Indonesia menjadi tuan rumah, karena sepak bola tidak bisa dimainkan".
Sikap pemerintah yang dimaksud adalah keputusan tidak mengakui segala kegiatan PSSI atau yang lebih dikenal dengan istilah Pembekuan PSSI. Di samping memberi penegasan soal skors itu, FIFA juga menyatakan bahwa mereka mengerti pemerintah Indonesia menginginkan pengelolaan sepak bola yang lebih baik dan berharap akan adanya reformasi sepak bola. Menurut FIFA, mereka juga memiliki tujuan itu, tapi tindakan reformasi itu harus dilakukan di bawah naungan Statuta FIFA, yang salah satu poinnya adalah pelarangan intervensi pemerintah terhadap asosiasi sepak bola pada suatu negara.
Diskusi dengan pemangku kepentingan sepak bola di kantor PSSI tadi merupakan salah satu bagian dari kunjungan FIFA ke Indonesia. Kunjungan itu diadakan atas mandat Komite Eksekutif FIFA pada 25 September. Tujuannya adalah membantu Indonesia menemukan jalan keluar agar skors FIFA atas Indonesia bisa segera dicabut.
Melalui ketua delegasinya, FIFA dan AFC menyatakan temuan-temuan yang didapatkan selama diskusi tadi akan dibawa ke rapat Komite Eksekutif FIFA pada 2 dan 3 Desember 2015.
Sumber : tempo.co